Desember 30, 2011

Wiwid....

"Saya Wiwid mbak, iya saya masih disini..."
"kenapa wid?kamu kan harusnya udah tenang, suami yang membunuhmu udah dipenjara"
"karna ini rumah saya, disini banyak kenangan, saya tunggu suami saya pulang, tolong saya mbak, saya kangen anak saya"
........
Ini soal saya yang Alhamdulillah diberikan Allah kelebihan indera yang lebih peka dibanding orang lain. Soal kelebihan penglihatan saya. Penglihatan yang ternyata tidak dimiliki juga oleh kedua adik saya, sepupu-sepupu bahkan saudara saya yang lain.

Saya ketemu Wiwid di depan bekas rumah kontrakannya, Wiwid bersama ibu, kakak dan adiknya mengontrak rumah di dekat rumah eyang saya di Malang. Siang itu Wiwid duduk ditempat yang dulu biasa dia gunakan bercengkrama dengan anaknya yang masih bayi. Wiwid.. sekitar setahun yang lalu, dibunuh oleh suaminya sendiri karena dituduh berselingkuh. Wiwid ditusuk dengan gunting besi. Kata tante saya yang saat itu ada di TKP, Wiwid dibunuh persis di depan anaknya yang masih bayi, dan ketika orang-orang berdatangan ke rumahnya, si pembunuh yang juga suaminya, tidak lagi disana, hanya ada sang kakak yang terluka parah karena berusaha melindungi Wiwid dari amukan sang suami.

Kakaknya tertolong, tapi Wiwid tidak. Dia meninggal di tempat. Sang suami kabur beberapa hari lalu menyerahkan diri karena merasa dihantui Wiwid. Dan siang kemarin Wiwid menyapa saya, dia bilang mau menunggu suaminya, rindu pada sang anak, Wiwid enggan pergi, karena di rumah itulah tersimpan kenangan bersama suami dan anak yang sangat dicintainya...

Tante saya bilang, tetangga di sekitar rumah Wiwid sering mendengar  tangisan Wiwid sambil menyanyi lagu pengantar tidur, sayup sayup lalu hilang. Rupanya Wiwid masih menunggu suami dan anaknya. Wiwid yang malang.

"kalau tidak bobo digigit nyamuk..."

















Tidak ada komentar: