Desember 05, 2011

PAPA...

Saya masih ada di workshop penting ketika nama papa memanggil di ponsel, tepat disaat saya sedang luar biasa rindu dan memikirkannya sejak beberapa hari.
Siang itu, ketika papa menelpon untuk mengabarkan pada saya tentang tanggal pernikahan saya, rasanya hidup saya terhenti sepersekian detik. Dunia saya berhenti berputar, ingin memeluknya tapi kami terlalu jauh dipisah jarak, saya hanya bisa mendengar suara papa yang selalu merdu, selalu menenangkan dan selalu membahagiakan.

Setelah sadar bahwa saya akan segera menikah dalam waktu enam bulan ke depan, tiba-tiba saja saya disergap ketakutan luar biasa, bukan tentang rumah tangga yang nanti akan saya jalani, bukan tentang komitmen pernikahan dan konsekuensinya, bukan dengan siapa saya akan menikah, tetapi saya takut akan makin jauh dengan papa.

Saya takut kalau nanti tidak bisa lagi bermanja manja dengannya, takut tidak bisa lagi tidur dalam pelukannya, takut kalau semua perlakuan istimewanya tidak bisa lagi saya dapatkan. Jangan ditanya, kenapa saya terlalu mencintai papa, papa adalah semesta saya, hidup saya, cinta mati saya, penyelamat saya, dokter, kekasih dan segalanya buat saya.

Saya bahkan belum sempat membahagiakannya, belum bisa menjadi kebanggaannya. Belum bisa membalas sedikitpun segala pengorbanannya. Papa adalah hal terbaik yang dihadiahkan Tuhan untuk saya. Nanti.. jika saya punya kesempatan untuk dilahirkan kembali, saya tidak ingin ada orang lain yang menjadi papa saya. Cukup dia, saya mau dia, saya hanya mau dia. Papa saya..
Hery Supriyanto..

Beberapa bulan ke depan dia akan menyerahkan tanggung jawab menjaga dan membahagiakan saya pada Kiko, calon suami saya, dia bilang itu berat, tapi dia harus. " Kamu adalah titipan Tuhan, jatah papa untuk merawat, membesarkan dan menjagamu sudah dicukupkan sampai 13 Juni nanti, tapi percayalah cinta dan kasih sayang papa abadi untukmu." begitu katanya. Ah sudahlah.. saya jadi makin rindu, saya makin ingin berlari pulang dan memeluknya.. saya rindu, rindu, rindu, setengah mati rasanya.

=*  peluk cium ajaibku untukmu pap... 

Tidak ada komentar: