Agustus 01, 2012

Mister Amerika

Saya ingin mengucap selamat jalan, tapi kamu terlanjur pergi. Saya ingin sekali menyematkan kenangan terakhir saya kepada kamu, tapi.. berpamitan saja kamu tidak.
Bagaimanapun cara kamu mengucap selamat tinggal, saya bahagia untuk semua pencapaian kamu saat ini. Maaf.. saya tidak memenuhi janji untuk menemanimu membeli koper dan mengantarmu ke bandara lalu menunggu di anjungan untuk melihat pesawatmu take off.
Saya bahagia karna kamu berhasil sampai pada hari ini, hari dimana mimpimu yang dulu selalu mereka tertawakan dan mereka jadikan bahan untuk mengolok-olokmu menjadi nyata. Kamu berhasil... anak singkong yang kemudian menjejakkan kaki di negara adidaya. 
Suatu hari nanti, saat kamu kembali dan mungkin tidak mengenali saya, saya akan tetap mengingat bahwa kita pernah menjadi teman baik yang berbagi kopi dan tawa, juga keluh kesah. Saya akan mengingat bahwa kamu pernah menjadi semesta saya, sampai nanti, sampai mati.
Selamat menjalani tujuh ratus tiga puluh hari yang sarat pelajaran bung, selamat bertambah pintar, selamat bertambah kaya dengan pengalaman dan kebahagiaan.
Saya hanya bisa melepasmu dengan doa. Kamu juga salah satu yang selalu saya sebut sebelum kata amin.
Berbahagialah ya? maafkan saya...
Terimakasih sudah berbagi banyak cerita bersama saya..