Januari 26, 2012

Tentang Leo

Ini cerita soal teman saya, teman pria saya yang memilih jalannya menjadi seorang Gay. Saya nggak akan sebut namanya, karena saya takut menciderai kepercayaan yang sudah dia berikan pada saya. Dia hanya memperbolehkan saya untuk bercerita tentangnya di blog ini. Dia sama sekali tidak mengijinkan saya untuk menyebut namanya, takut diketahui keluarga di kampung katanya. Ya, dia memang belum sanggup menyakiti keluarganya yang pasti akan terpukul jika mereka tahu bahwa dia adalah penyuka sesama jenis.
"kenapa kamu crita sama saya?" tanya saya waktu itu, waktu dia pertama kali menceritakan rahasia besarnya.
"karna aku percaya sama kamu" begitu saja dan mengalirlah semua cerita darinya. 

Leo (sebut saja begitu) sebenarnya punya pacar di kampung. Pacarnya seorang perempuan, cantik, punya pekerjaan bagus. Di kampungnya, Leo berlaku seperti lelaki tulen jika ia sedang pulang. Lalu kembali ngondek ketika dia sudah berada di Jakarta. Tidak ada yang tau, tidak ibunya, tidak keluarga besarnya, bahkan kekasih wanita yang sebenarnya dia pacari hanya untuk menutupi kelainannya.
"aku cuma ingin jadi diri sendiri, aku cuma butuh perhatian," ujarnya
"kalau hanya ingin perhatian kenapa tidak mengajak pacar perempuanmu pindah kesini?"
"hemh.." dia tertawa sinis, tanpa jawaban
"sungguh tidak adil Le, kalau kamu menggunakan kekasih wanitamu untuk menutupi kelainanmu, kasihan dia"
"iya aku mengerti, akan segera kusudahi hubungan kami. Setelah aku menemukan alasan yang tepat, agar dia tidak terlalu merasakan sakit seperti aku" seandainya kamu tahu Le, alasan apapun akan tetap menyakitinya.
Leo merasa bahwa dirinya memang wanita yang terjebak dalam raga seorang pria. Saya rasa semua orang dengan kelainan seperti Leo akan mengemukakan alasan yang sama, terjebak dalam raga seorang laki-laki, ah seandainya kamu bisa lebih bijaksana Le, Tuhan tentu tidak akan salah menempatkan ruh dalam badan kita masing-masing.

"Dulu, diam-diam aku suka pergi ke salon, mengumpulkan uang sakuku, aku lebih suka boneka, aku benci acara smack down yang penuh kekerasan, aku suka meminjam mainan masak-masakan milik teman wanitaku, jika semua teman laki-lakiku pergi bermain di kali, aku akan pergi mengumpulkan bunga-bunga liar"

Saat ini Leo baru disakiti pacar laki-lakinya, yang dia puja setengah mati, yang sudah mengambil semua harta bendanya, yang membuat Leo harus melawan rasa sakit karna sang pacar tidak mau mengakui bahwa dia adalah seorang Gay, Leo harus menahan segala rasa malu karena seseorang yang dia cintai.
Saya jadi berfikir, bahwa ternyata rasa sakit yang timbul karena cinta tidak melulu terjadi pada pasangan pria dan wanita. Tetapi pada pasangan sejenis seperti Leo dan kekasihnya. Saya jadi mengerti bahwa mempunyai pasangan yang sesama jenis pun ternyata bukan jaminan untuk tidak merasakan sakit sama sekali.

Saya sudah janji pada Leo, akan menerima dia apa adanya, menjaga rahasianya, dan bersedia menjadi tempat sampah cerita-ceritanya 24 jam, 7 hari dan selama mata saya masih terjaga. Saya tidak akan pernah menghakiminya tentang jalan hidup yang dia pilih. Biarkan menjadi urusan dia dengan Tuhan. Saya hanya akan menjadi teman yang membuatnya selalu merasa nyaman. Semoga suatu saat nanti Leo akan berubah pikiran, kembali pada kodrat yang sudah dipilihkan Tuhan untuknya. Saya sayang sama Leo, karna bagaimanapun dia, dia tetap teman baik saya.


foto diambil dari sini

Tidak ada komentar: