Juli 15, 2011

#Day 8

 SI MARS DAN SI VENUS

Suatu malam, di sebuah tempat kost, jam pulang kantor lebih sedikit, obrolan random antara seorang gadis tukang ngomel (saya) dan pria tukang cela, dengan dua cangkir kopi ditengah mereka,
me : "cowo itu selalu aja ngeliat fisik, asal cantik ya udah sikaat, otak ga diliat deh"
him: "yaiyalah, karna yang pertama diliat pasti penampilan, kalo ga cantik ya buat apa?kalo soal otak itu relatif tau?"
me : "mau cewenya jungkir balik kalo cantik, kalian rela-rela aja gitu?"
him: "ya pertama cantik, kedua pinter, ketiga etikanya bagus, ya cowo milih lah, "
me : "berarti Tuhan nggak adil"
him: "eeeh kok jadi bawa-bawa Tuhan?pake nyalah-nyalahin Tuhan lagi"
me : "ya kalo semua cowo milihnya cewe cantik dan bla.. bla.. bla.. terus gimana nasib cewe jelek?"
him: "jelek kaya kamu maksudnya?"
me : "talk to my hand!!"
him: "nggak semua cowo kaya gitu nyet, mereka pasti punya kriteria sendiri buat menentukan seperti apa perempuan yang pantas buat mereka!"
me : "ya, dan pada akhirnya, tetap perempuan cantik kan yang mereka pilih..."
him: "spechless"
dan kami pun sadar, sekeras apapun kami berdebat, akan ada salah satu yang mengalah dan membiarkan pendapat yang lain tetap dipertahankan.
sampai pada akhirnya setiap perdebatan akan diakhiri dengan tertawa lepas bersama, menyadari bahwa kami baru saja membicarakan kebodohan masing-masing
saya dan dia memang punya jarak pikir yang sangat jauh, ibarat jarak bumi dengan matahari
mars dengan venus atau seperti air dan minyak
tapi begitulah kami, seperti apapun kami berdebat dan berbeda pendapat
kami selalu sadar bahwa kami adalah kami
teman baik yang selalu menganggap bahwa hidup akan tetap indah meski jauh dari rumah


Putri…

Tidak ada komentar: