November 01, 2011

BAPAK YANG TERHORMAT.....

Kepada Bapak Yang terhormat tapi tidak pantas untuk kami hormati sedikitpun..

Terima kasih sudah mempermainkan nasib kami satu tahun ini,
Sungguh anda sangat luar biasa mengagumkan, saya tahu betapa anda dengan sangat enteng dan mudah mengatur dan mempermainkan HIDUP banyak orang.
Saya sudah pernah mendengar cerita luar biasa tentang bagaimana anda menahan keberangkatan sebuah pesawat cuma karena anda ingin melanjutkan membaca surat kabar di sebuah ruang tunggu mewah di bandara, dan kemudian membatalkan keberangkatan setelah seisi pesawat menunggu anda, ooh pak.. sungguh hebat  pengaruh anda.
Pernahkan anda berfikir bahwa mungkin di dalam pesawat itu ada seorang yang sedang gelisah ingin segera tiba di tempat tujuan karena keluarga atau orang yang dia cintai sedang ada dalam keadaan gawat?

Bapak yang terhormat tapi sungguh tidak bisa saya hormati...
Saya mohon maaf karena harus menuliskan ini..
Tapi sungguh anda terlalu mengecewakan kami, anda sangat mengecewakan,

Bapak Yang Terhormat..
tidakkah bapak merasa bahwa kami punya sejuta rencana yang terpaksa harus kami tunda karena belum jelasnya arah hidup kami setahun belakangan ini?
tidakkah bapak tahu?bahwa kami pun punya batas toleransi untuk bersabar menunggu satu keputusan yang telah lebih dulu diterima teman kami yang lain?
kami sudah lelah dengan kata-kata "tunggu saja ya?" "sabar dulu ya?" atau "sebentar lagi kok"
yang kemudian berubah menjadi....
"maaf.. ditunda sampai batas waktu yang tidak bisa kami tentukan.."
sungguh pak.. kami bukan wayang kulit yang jalan cerita hidupnya sepenuhnya ditentukan oleh dalang..
kami bukan wayang yang jalan cerita hidupnya ditentukan oleh jadwal olahraga, liburan dan kesibukan anda lainnya...

Bapak Yang Terhormat...
Kami mohon dengan sangat, dengan kepala tertunduk dan seribu cara penghormatan yang harus dilakukan bawahan terhadap anda...
kami mohon segerakanlah untuk membuat nasib kami menjadi jelas..
karena kami tidak sendirian menunggu keputusan sakti tersebut..
ada suami, istri, anak-anak dan orang tua kami yang juga tengah cemas menantikannya...
ada nasib orang-orang yang kami cintai disana..

Bapak Yang Terhormat...
mohon maaf atas segala perkataan yang saya tuliskan disini..
mohon maaf atas kelancangan saya mewakili 200 an teman
mohon maaf jika saya terlalu menyinggung...
tapi ini semua tidak saya lakukan tanpa alasan..
semua saya lakukan karna kami sudah lelah dengan ketidak jelasan nasib kami

sekian dan terima kasih..

Hormat saya.....

Bawahan anda yang mungkin tidak akan pernah anda kenal....dan tidak pernah anda ingat keberadaannya...

Tidak ada komentar: